Kisah ini terjadi di Cina abad ke-19 selama Dinasti Qing, di mana Kaisar melemah dan negara itu dekat dengan kekacauan. Itu juga selama era fiktif yang disebut “Era Perang Memasak”. Itu adalah era di mana para koki papan atas dengan gaya memasak yang berbeda mencoba yang terbaik untuk meningkatkan keterampilan mereka dan untuk menjadi koki terbaik di Cina. Ini adalah negara di mana menghina seorang koki tingkat tinggi atau bermain-main dengan memasak bisa mendaratkan seseorang di penjara, dan meniru seorang koki top sama baiknya dengan merebut kekuasaan. Koki bersaing satu sama lain untuk mendapatkan rasa hormat dan bahkan kekuatan, tetapi juga dengan risiko kehilangan segalanya.
Negara Tiongkok memiliki empat wilayah utama: Beijing, Szechuan, Shanghai, dan Guangdong.
Awal cerita terjadi di Szechuan, tempat kelahiran Mao.
Setelah kematian ibu Mao, Pai, yang dipanggil ‘Peri Masakan’, Mao menjadi Super Chef untuk mengambil gelar sebagai Master Chef dari restoran ibunya. Namun, sebelum ia menggantikan ibunya sebagai Master Chef, ia terus melakukan perjalanan ke Cina untuk mempelajari lebih banyak cara memasak, dengan harapan menjadi koki legendaris, seperti halnya ibunya. Selama perjalanannya, ia bertemu teman-teman hebat dan saingan sengit yang ingin menantangnya di bidang memasak.
